Syarat Ideal Anastesi Umum dan Cara kerja dan titik tangkap kerja obat

1.  Pdf syarat ideal dan Cara kerja dan titik tangkap kerja obat download klik disini:http://www.ziddu.com/finished.php?uid=hdodcelbkbmcef&fname=PDF1.pdf&sub=done&lan=english
Youtube  syarat ideal dan Cara kerja dan titik tangkap kerja obat download klik disini:http://www.youtube.com/watch?v=uNuR_PWJh1s&feature=related

   Syarat Ideal Anastesi Umum
a)      Memberi induksi yang halus dan cepat.
b)      Timbul situasi pasien tak sadar / tak berespons
c)      Timbulkan keadaan amnesia
d)     Hambat refleks-refleks
e)      Timbulkan relaksasi otot skeletal, tapi  bukan otot pernafasan.
f)       Hambat persepsi rangsang sensorik sehingga timbul analgesia yang cukup untuk  tempat operasi.
g)      Berikan keadaan pemulihan yang halus cepat dan tak timbulkan ESO yang berlangsung lama



1.      Syarat Ideal Anastesi Umum
a)      Memberi induksi yang halus dan cepat.
b)      Timbul situasi pasien tak sadar / tak berespons
c)      Timbulkan keadaan amnesia
d)     Hambat refleks-refleks
e)      Timbulkan relaksasi otot skeletal, tapi  bukan otot pernafasan.
f)       Hambat persepsi rangsang sensorik sehingga timbul analgesia yang cukup untuk  tempat operasi.
g)      Berikan keadaan pemulihan yang halus cepat dan tak timbulkan ESO yang berlangsung lama

2. Cara kerja dan titik tangkap kerja obat
a)      Mekanisme Kerja
1.      Anestesi inhalasi
Anestesi inhalasi bekerja secara spontan menekan dan membangkitkan aktivitas neuron berbagai area di dalam otak. Sebagai anestesi inhalasi digunakan gas dan cairan terbang yang masing-masing sangat berbeda dalam kecepatan induksi, aktivitas, sifat melemaskan otot maupun menghilangkan rasa sakit. Untuk mendapatkan reaksi yang secepat-cepatnya, obat ini pada permulaan harus diberikan dalam dosis tinggi, yang kemudian diturunkan sampai hanya sekadar memelihara keseimbangan antara pemberian dan pengeluaran. Keuntungan anestesi inhalasi dibandingkan dengan anestesi intravena adalah kemungkinan untuk dapat lebih cepat mengubah kedalaman anestesi dengan mengurangi konsentrasi dari gas / uap yang diinhalasi.

2.      Anestesi intravena
Obat-obat intravena seperti thiopental, etomidate, dan propofol mempunyai mula kerja anestetis yang lebih cepat dibandingkan terhadap senyawa gas inhalasi yang terbaru, misalnya desflurane dan sevoflurane. Senyawa intravena ini umumnya digunakan untuk induksi anestesi. Kecepatan pemulihan pada sebagian besar senyawa intravena juga sangat cepat.


 `
b)     Titik tangkap kerja obat ( Kontra indikasi obat)
Tergantung efek farmakologi pada organ yang mengalami kelainan, (harus hindarkan pemaiakaian obat)
§  Hepar è obat hepatotoksik, dosis dikurangi/ obat yang toksis terhadap hepar/dosis obat diturunkan
§  Jantung è obat-obat yang mendespresi miokard/ menurunkan aliran darah koroner
§  Ginjal è obat yg diekskresi di ginjal
§  Paru è obat yg merangsang sekresi Paru
§  Endokrin è hindari obat yg meningkatkan kadar gula darah/ hindarkan pemakaian obat yang merangsang susunan saraf simpatis pada diabetes penyakit basedow, karena bias menyebabkan peninggian gula darah

v  Komplikasi
Komplikasi (penyulit) kadang-kadang datangnya tidak diduga kendatipun tindakan anestesi sudah dilaksanakan dengan baik. Komplikasi dapat dicetuskan oleh tindakan anesthesia sendiri atau kondisi pasien. Penyulit dapat timbl pada waktu pembedahan atau kemudian segera ataupun belakangan setelah pembedahan (lebih dari 12jam).

  1. Komplikasi Kardiovasklar
a) Hipotensi : tekanan systole kurang dari 70mmHg atau turun 25% dari sebelumnya.
b) Hipertensi : umumnya tekanan darah dapat meningkat pada periode induksi dan pemulihan anestesia. Komplikasi ini dapat membahayakan khususnya pada penyakit jantung, karena jantung akan bekerja keras dengan kebutuhan o2 mokard yang meningkat, bila tak tercukupi dapat timbl iskemia atau infark miokard. Namun bila hipertensi karena tidak adekuat dapat dihilangkan dengan menambah dosis anestetika.
c) Aritmia Jantung : anestesi ringan yang disertai maniplasi operasi dapat merangsang saraf simpatiks, dapat menyebabkan aritmia. Bradikardia yang terjadi dapat diobati dengan atropin
d) Payah Jantung : mungkin terjadi bila pasien mendapat cairan IV berlebihan.

2. Penyulit Respirasi
a) Obstruksi jalan nafas
b) Batuk
c) Cekukan (Hiccup)
d) Intubasi endobronkial
e) Apnu (Henti Nafas)
f) Atelektasis
g) Pnemotoraks
h) Muntah dan Regurgitas

3. Komplikasi Mata
a) Laserasi Kornea
b) Menekan bola mata terlalu kuat

4. Perubahan Cairan Tubuh
a) Hipovolemia
b) Hipervolemia

5. Komplikasi Neurologi
a) KonvulsiTerlambat sadar
b) Cidera saraf tepi (perifer)

6. Komplikasi Lain-Lain
a) Menggihil
b) Gelisah setelah anestesi
c) Mimpi buruk
d) Sadar selama operasi
e) Kenaiakn suhu tubuh
                  f) Hipersensitif