Klasifikasi Anastesi Lokal dan Struktur Anastesi lokal

1.        Pdf klasifikasi dan mekanisme kerja anastesi lokal download klik disini:http://www.ziddu.com/finished.php?uid=ihkhlagekgidgi&fname=PDF5.pdf&sub=done&lan=english
klasifikasi dan mekanisme kerja anastesi lokal download klik disini: http://www.youtube.com/watch?v=_0JqUxgP2KQ&feature=relatedKlasifikasi Anastesi Lokal
Anestesi local dibagi menjadi dua golongan yaitu ester dan amida. Ester adalah golongan yang mudah terhidrolis sehingga waktu kerjanya cepat hilang, sementara amida merupakan golongan yang tidak mudah terhidrolisis sehingga waktu kerjanya lama


2.      Mekanisme Kerja
Pusat mekanisme kerjanya terletak di membran sel. Anastesi lokal mencegah pembentukan dan konduksi impuls saraf. Tempat kerjanya terutama di membran sel, efeknya pada aksoplasma hanya sedikit saja.
Sebagaimana diketahui, potensial aksi saraf terjadi karena adanya peningkatan sesaat permeabilitas membran terhadap ion Na+ akibat depolarisasi ringan pada membran. Proses fundamental inilah yang dihambat oleh anastesi lokal: hal ini terjadi akibat adanya interaksi langsung anatara zat anastesi lokal dengan kanal Na+ yang peka terhadap adanya perubahan voltase muatan listrik (Voltage sensitive Na+ Channels). Dengan demikian bertambahnya efek anastesi  lokal di dalam saraf, maka ambang rangsang membran akan meningkat secara bertahap, kecepatan peningkatan potensial aksi menurun, konduksi impuls melambat dan faktor pengaman (safety factor) konduksi saraf juga berkurang. Faktor-faktor ini akan mengakibatkan penurunan kemungkinan menjalarnya potensial aksi, dan dengan demikian mengakibatkan konduksi saraf.
Anastesi lokal juga mengurangi permeabilitas membran bagi K+ dan Na+ dalam keadaan istirahat, sehingga hambatan hantaran tidak disertai banyak perubahan pada potesial istirahat. Hasil penelitian membuktikan bahwa anastesi lokal menghambat hantaran saraf tanpa menimbulkan depolarisasi saraf, bahkan ditemukan hiperpolarisasi ringan. Pengurangan permeabilitas membran oleh anastesi lokal juga timbul pada otot rangka, baik waktu istirahat maupun waktu terjadinya potesial aksi.
Potensi berbagai zat anastesi lokal sejajar dengan kemampuannya untuk meninggikan tegangan permukaan selaput lipid monomolekuler. Mungkin sekali anastesi mlokal meninggikan tegangan permukaan lapisan lipid yang merupakan membran sel saraf, dengan demikian menutup pori dalam membran sehingga menghambat gerak ion melalui membran. Hal ini akan menyebabkan penurunan permeabilitas membran dalam keadaan istirahat sehingga akan membatasi peningkatan permeabilitas Na+. Dapat dikatakan bahwa cara kerja utama obat anastesi lokal ialah bergabung dengan reseptor spesifik yang terdapa pada kanal Na, sehingga mengakibatkan terjadinya blokade pada kanal tersebut, dan hal ini akan mengakibatkan hambatan gerakan ion melalui membran.