Maksud Pemberian Vasokonstrinsik

1.     Pdf Maksud Penambahan Vasokonstriktor download klik disini: http://www.ziddu.com/finished.php?uid=ieh%60danggfhdh%60i&fname=PDF2.pdf&sub=done&lan=english
Youtube  Maksud Penambahan Vasokonstriktor download klik disini:http://www.youtube.com/watch?v=jsBr-xX4S1U&feature=related
Maksud Penambahan Vasokonstriktor
Semua anestesi lokal yang disuntikkan efektif secara klinis memiliki derajat aktivitas vasodilatasi yang berbeda-beda. Vasoaktivitas tergantung dari jenis anestesi lokal, tempat injeksi dan respon individu pasien. Setelah anestesi lokal diinjeksikan ke dalam jaringan, pembuluh darah di tempat tersebut menjadi berdilatasi, mengakibatkan kenaikan perfusi pada tempat injeksi disertai beberapa reaksi:
a.        Kenaikan kecepatan absorpsi anestesi lokal ke dalam sistem kardiovaskuler yang berfungsi untuk mengeliminasi obat tersebut dari tempat injeksi.
b.       Konsentrasi anestesi lokal dalam plasma darah yang tinggi dapat meningkatkan resiko toksisitas.
c.       Penurunan kedalaman anestesi dan durasi aksi karena anestesi lokal berdifusi lebih jauh dari tempat injeksi lebih cepat.
d.      Meningkatnya perdarahan (bleeding) pada tempat injeksi karena kenaikan perfusi.
Vasokonstriktor adalah obat yang dapat mengkontraksikan pembuluh darah dan mengontrol perfusi jaringan. Vasokonstriktor ditambahkan pada anestesi lokal untuk melawan efek vasodilatasi anestesi lokal karena:
a.       Dapat menurunkan perfusi (aliran darah) dari tempat administrasi karena mengkonstriksi pembuluh darah.
b.      Absorpsi anestesi lokal ke sistem kardiovaskuler melambat sehingga kadar dalam plasma juga rendah.
c.        Meminimalkan resiko toksisitas anestesi lokal karena kadar dalam plasma lebih rendah.
d.      Meningkatkan durasi aksi anestesi lokal
e.       Menurunkan perdarahan pada tempat injeksi sehingga berguna saat prosedur pembedahan untuk mengantisipasi perdarahan.

v  Alasan penggunaan:
a.       Aman.
Potensi untuk reaksi toksik (overdosis) untuk anestesi dikurangi dengan memperlambat laju masuknya sirkulasi.
b.      Longevity
Durasi efek anestesi ditingkatkan.
c.       Keefektifan
Kedalaman obat bius meningkat.
d.      Hemostatis
Hanya jika obat ini diinjeksi secara langsung ke dalam area.
v  Potensi resiko dengan menggunakan vasokonstriktor
1.      Hipersensitivitas terhadap obat tersebut
2.      Masalah kesehatan
3.      Interaksi obat
4.      Tingkat risiko medis dikompromikan pasien, termasuk mereka dengan penyakit jantung, bervariasi. Penggunaan vasokonstriktor dalam dosis rendah dianggap aman.

ü  Larutan Vasokonstriktor
Larutan vasokonstriktor biasanya dinyatakan sebagai rasio (misalnya 1 hingga 1000, ditulis sebagai 1:1000).Konsentrasi 1:1000 diartikan bahwa ada 1 gram (atau 1000 mg) obat yang terdapat pada 1000 ml larutan.Sehingga larutan 1:1000 mengandung 1000 mg dalam 1000 ml atau larutan 1,0 mg/ ml (1000 mug/ ml).
Larutan vasokonstriktor yang digunakan serta dalam larutan anestesi pada praktik dental biasanya lebih encer. Untuk menghasilkan konsentrasi 1:10.000, 1 ml dari larutan 1:1000 ditambahkan dengan 9 ml pelarut (misalnya air steril) sehingga menjadi 1:10.000 = 0,1 mg/ ml.
Untuk menghasilkan larutan dengan konsentrasi 1:100.000, 1 ml larutan 1:10.000 ditambahkan dengan 9 ml pelarut sehingga menjadi 1: 100.000 = 0,01 mg/ ml. Cara ini dilakukan seterusnya jika menginginkan pengenceran.
Epinefrin digunakan luas sebagai penambah anestesi local sejak tahun 1897. Meskipun epinefrin merupakan vasokonstriktor yang paling sering digunakan di kedokteran dan kedokteran gigi, epinefrin bukan merupakan obat yang ideal. Epinefrin diabsorpsi dari tempat injeksi. Kenaikan kadar epinefrin dalam plasma tergantung pada dosis secara linier dan bertahan beberapa menit hingga beberapa jam.
Pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler dan penyakit tiroid, efek samping epinefrin yang diabsorpsi harus diperhatikan. Bagaimanapun, meski operator sudah melakukan tindakan pencegahan yang standar seperti aspirasi dan injeksi perlahan, epinefrin secukupnya dapat diabsorpsi sehingga mengakibatkan reaksi simpatomimetik seperti ketakutan, takikardi, berkeringat dan palpitasi yang diistilahkan sebagai “reaksi epinefrin”.
Administrasi intravaskuler vasokonstriktor dan administrasi pada individu yang “sensitif” atau adanya interaksi obat-obat yang tidak terantisipasi dapat mengakibatkan manifestasi klinis yang signifikan. Manifestasi klinis yang sering terjadi antara lain gangguan ritme occasional dan PVC (premature ventricular contraction).
Vasokonstriktor lain yang digunakan di kedokteran dan kedokteran gigi lainnya antara lain norepinefrin, fenilefrin, levonordefrin dan oktapresin. Norepinefrin, dengan aksi 2 lemah menghasilkan vasokonstriksi peripheral yang hebat dengan kenaikan tekanan darah yang dramatis. Norepinefrin yang digunakan sebagai vasopresor di kedokteran gigi tidak dianjurkan.
Campuran epinefrin dan norepinefrin sangat tidak dianjurkan, bahkan dihindari. Fenilefrin, agonis -adrenergik murni secara teoritis memiliki keuntungan diantara vasokonstriktor. Epinefrin tetap menjadi vasokonstriktor yang paling efektif dan paling digunakan di kedokteran dan kedokteran gigi.